JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menilai Israel tengah melancarkan kontra opini melalui media sosial untuk melawan wacana kemerdekaan Palestina. Dia menyebut Israel sedang berupaya mencuci otak (mempengaruhi) masyarakat dunia agar tak terpengaruh dalam memperjuangkan hak-hak Palestina.
Pernyataan itu dia sampaikan saat memperoleh penghargaan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Diplomacy Mujahidah Award.
“Secara terstruktur, Israel berusaha mengubah narasi membela Palestina menjadi hal yang negatif melalui social media,” kata Retno saat memberikan sambutan di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (3/10/2024) pagi.
Retno mengatakan upaya Israel untuk melawan opini kemerdekaan Palestina berlangsung sangat sistematis. Dia menduga langkah kontra-Palestina itu juga gencar dilakukan di hampir seluruh negara di dunia.
Oleh sebab itu, Retno menyampaikan agar masyarakat Indonesia terus bersuara untuk membela hak-hak Palestina. “Dengan demikian, narasi kita juga harus kuat dan menampilkan data-data yang akurat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Retno menjelaskan bahwa Indonesia sejauh ini selalu berkontribusi untuk kemanusiaan. Dalam sepuluh tahun terakhir, jelas Retno, pemerintah dan rakyat Indonesia telah memberikan bantuan yang besar untuk Palestina.
Retno menyebut bantuan untuk Palestina itu juga berupa pembangunan rumah sakit Indonesia di Gaza. Dia juga memuji organisasi masyarakat, relawan, dan aktivis Indonesia yang hingga saat ini masih setia membantu Palestina.
“Perjuangan untuk Palestina adalah perjuangan kita bersama dan memotivasi lebih banyak orang untuk berbuat kebajikan,” tuturnya.
MUI menganugerahkan penghargaan kepada mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Penghargaan itu diberikan atas kiprah JK dan Retno dalam memperjuangkan perdamaian dunia, khususnya atas konflik Israel-Palestina.
JK memperoleh penghargaan MUI Peace Mujahid Award sedangkan Retno Marsudi mendapatkan penghargaan MUI Diplomacy Mujahidah Award.(tmp/klt)